CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jana Pendapatan Bersama Cikgu

Tuesday, August 9, 2011

Surat CINTA buat calon suamiku

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dear calon suami ku,

Apa khabarnya imanmu hari ini? Sudahkah hari mu ini diawali dengan syukur? Kerana dapat menatap kembali fananya hidup ini.sudahkah air wudhu menyegarkan kembali ingatanmu atas amanah yang saat ini tengah kau genggam?

Wahai calon suami ku? Tahukah engkau betapa Allah sangat mencintaiku dengan dahsyatnya? Di sini aku ditempa untuk menjadi dewasa, agar aku lebih bijak menyikapi sebuah kehidupan dan siap mendampingimu kelak. Meskipun kadang keluh dan putus asa menyinggah, namun kini ku rasakan diri ini lebih baik. Kadang aku tertanya-tanya kenapa ALLAH selalu menguji ku tepat di hatiku. Bahagian terapuh diri ku. Namun kini aku tahu jawapannya.

Allah tahu di mana tempat yang paling tepat agar aku sentiasa kembali mengingat-Nya. Kembali mencintai-Nya. Ujian demi ujian InsyaALLAH membuatku menjadi lebih tangguh sehingga saat nanti kita bertemu, kau bangga telah memiliki aku di hatimu.

Calon suamiku,

Entah di mana diri mu sekarang. Tapi aku yakin ALLAH pun mencintai mu sebagaimana Dia mencintaiku. Aku yakin Dia kini sedang melatih mu menjadi mujahid yang tangguh hingga aku pun bangga memiliki mu kelak. Apa yang ku harapkan dari mu adalah kesolehan. Semoga sama halnya dengan diri mu. Kerana apabila kecantikan yang kau harapkan daripada ku, hanya kesia-siaan yang akan kau miliki.

Aku masih haus akan ilmu. Namun berbekal ilmu yang ada saat ini, aku berharap dapat menjadi isteri yang mendapat keredhaan ALLAH dan diri mu, suamiku.

Wahai calon suamiku,

Saat aku masih menjadi asuhan ayah dan ibuku, tak lain doaku agar menjadi anak yang solehah agar kelak dapat rahmatnya di akhirat. Namun nanti setelah menjadi isterimu, aku berharap menjadi pendamping yang solehah agar kelak di syurga cukup aku yang menjadi bidadarimu, mendampingimu yang soleh. Aku ini pencemburu yang hebat. Tapi kalau ALLAH dan Rasulullah lebih kau cintai daripada aku, aku rela. Aku harap begitu pula dengan dirimu. Aku yakin kaulah yang ku dambakan, meski nanti kau bukanlah orang yang ku harapkan.

Calon suamiku yang dirahmati ALLAH,

Apabila hanya sebuah gubuk menjadi perahu pernikahan kita, takkan ku namakan dengan gubuk derita. Kerana itulah markas dakwah kita dan akan menjadi indah ketika kita hiasi dengan cinta dan kasih. Ketika kelak telah lahir generasi penerus dakwah Islam dari pernikahan kita. Bantu aku untuk bersama mendidiknya dengan harta yang halal, dengan ilmu yang bermanfaat terutamanya dengan menanamkan pada diri mereka ketaatan kepada ALLAH S.W.T.

Bunga akan indah pada waktunya. Iaitu mekar menghiasi taman. Maka kini ku persiapkan diri ini sebaik-baiknya, bersiap menyambut kehadiranmu dalam kehidupanku. Kini aku sedang belajar menjadi yang terbaik. Meski bukan umat yang terbaik, tapi setidaknya menjadi yang terbaik di sisimu kelak.

Calon suamiku,

Inilah sekilas harapan yang ku ukirkan dalam rangkaian kata. Seperti kata orang, tidak semua yang dirasakan dapat diungkapkan dengan kata-kata. Itulah yang kini ku hadapi. Kelak saat kita tengah bersama maka di situlah kau akan memahami diri ku sama halnya dengan diriku yang akan belajar memahamimu.

Bersabarlah calon suamiku. Doaku selalu. Agar ALLAH memudahkan jalanmu untuk menjemputku sebagai bidadariku. Semoga ALLAH selalu menjagamu. Agar tak tersentuh yang bukan mahrammu. Meski hanya sehujung kuku. Agar ka bias mempersembahkan dirimu. Seutuhnya untukku. Seperti halnya aku. Yang ingin mempersembahkan diriku seutuhnya hanya untukmu.

Sudah dulu ya calon suamiku..

Salam cintaku untukmu.

Calon isterimu.



No comments: